Rabu, 29 April 2009

Bukti Toleransi Beragama di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia,
dan Masjid Istiqlal di Jakarta adalah masjid terbesar di Asia Tenggara.
Nama Istiqlal berarti kemerdekaan.
Sesuai dengan namanya masjid ini dibangun sebagai rasa syukur bangsa Indonesia
kepada Tuhan atas berkah kemerdekaan negara Indonesia.
Masjid seluas 9,5 hektar ini dibangun atas ide beberapa ulama tahun 1953,
yang disetujui presiden pertama Indonesia,
Soekarno dan mengadakan sayembara maket desain masjid.
Pada tanggal 5 Juli 1955, Presiden Sukarno memutuskan desain dengan Tema ”Ketuhanan” karya Frederich Silaban dipilih sebagai pemenang sayembara model masjid Istiqlal.

Toleransi beragama yang tinggi sedari dulu telah ditunjukkan oleh umat beragama di Indonesia,
masyarakat saling membantu untuk membangun tempat ibadah,
tidak jarang kemudian dibantu oleh umat agama lain.
Demikian halnya dalam pembangunan Mesjid Agung Istiqlal.
Sang arsitek Frederich Silaban yang merupakan lulusan terbaik Academi van Bouwkunst Amsterdam tahun 1950 adalah penganut Kristen Protestan yang taat.

Kebesaran jiwa dari umat Islam sangat jelas terlihat disini.
Mereka mau menerima pemikiran atas desain
tempat ibadah mereka dari seorang yang non muslim.
Demikian juga dengan Friedrich Silaban, sang arsitek,
Beliau menunjukkan kebesaran jiwanya dengan terbukanya hati
dan pikirannya untuk mengerjakan mesjid yang sangat monumental tersebut.
Untuk menyempurnakan rancangan masjid Istiqlal, B
apak Frederich Silaban mempelajari tata cara dan aturan
orang muslim melaksanakan shalat dan berdoa selama kurang lebih 3 bulan.
Selain itu ia juga mempelajari banyak pustaka mengenai masjid-masjid di dunia.

Masjid Istiqlal ini bergaya arsitektur Islam moderen.
Di balik gagahnya bangunan Masjid Istiqlal ini tersirat berbagai simbol ajaran Islam.
Masjid Istiqlal menerapkan prinsip desain minimalis dan
secara umum terdiri dari bangunan utama,
bangunan pendahulu dengan teras pendamping, teras raksasa terbuka,
teras keliling dan bangunan menara.
Konstruksi bangunannya berlantai lima dan
didominasi batu marmer dan besi anti karat mulai dari lantai,
dinding hingga kubahnya.

Halaman Masjid Istiqlal seluas 9,5 hektar,
dengan 7 buah pintu gerbang masuk.
Di halaman masjid terdapat jembatan dan air mancur yang berada di tengah-tengah kolam.
Halaman masjid dikelilingi pepohonan yang rindang agar suasana masjid
terasa sejuk sehingga akan menambah kekhusukan jamaah beribadah di masjid ini.

Bangunan menara adalah bangunan yang meruncing ke atas
setinggi 6.666 cm atau 66,66 meter dengan diameter 5 meter,
berfungsi sebagai tempat Muadzin mengumandangkan azan
sebagai tanda tiba waktu sholat.
Ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Al Qur’an.

Bangunan utama masjid ini adalah area sholat utama yang berukuran 75 m x 75 m,
dengan ketinggian langit-langit 19 meter.
Bangunan ini juga memiliki kubah berdiameter 45 meter
terbuat dari kerangka baja stainless stell dengan ketinggian 47 meter.
Bagian luar kubah dilapisi keramik,
dan bagian dalam langit-langitnya dilapisi stainless steel.

Bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang bulan dan bintang.
Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan
dan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Bagian dalam di bawah sekeliling kubah terdapat
kaligrafi Surat Alfateha, Surat Thaha ayat 14, Ayat Kursi, dan Surat Al Ikhlas.
Di bagian dalam kubah ditopang oleh 12 pilar
berdiameter dari beton dan dilapisi dengan stainless steel, dengan tinggi 12 meter.
Angka ini merupakan simbol angka
tanggal kelahiran nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal.

Tempat wudhu terdapat di beberapa lokasi
di lantai dasar yang dilengkapi dengan kran khusus sebanyak 660 buah.
Sehingga secara bersamaan 660 orang dpt berwudhu sekaligus.
Masjid Istiqlal ini dapat menampung sekitar 120.000 jamaah
yang melakukan ibadah secara serentak bersama-sama dalam masjid ini.

Sampai disini perjalanan kami di Masjid Istiqal Jakarta.
Salam kami dari Jakarta Indonesia

Semoga hidup Anda diberkahi dengan kebahagian dan kedamaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar