Rabu, 29 April 2009

Apa yang dapat diperbuat oleh Tuhan dengan 57 Cents ?

Seorang anak gadis kecil sedang berdiri terisak
didekat pintu masuk sebuah gereja yang tidak terlalu besar,
ia baru saja tidak diperkenankan masuk ke gereja tersebut
karena “sudah terlalu penuh”.

Seorang pastur lewat didekatnya dan menanyakan
kenapa si gadis kecil itu menangis,
“Saya tidak dapat ke Sekolah Minggu” kata si gadis kecil.

Melihat penampilan gadis kecil itu yang acak acakan dan tidak terurus,
sang pastur segera mengerti dan bisa menduga sebabnya
si gadis kecil tadi tidak disambut masuk ke Sekolah Minggu.
Segera dituntunnya si gadis kecil itu masuk
ke ruangan Sekolah Minggu di dalam gereja
dan ia mencarikan tempat duduk yang masih kosong untuk si gadis kecil.

Sang gadis kecil ini begitu mendalam tergugah perasaannya,
sehingga pada waktu sebelum tidur di malam itu,
ia sempat memikirkan anak-anak lain yang senasib
dengan dirinya yang seolah olah tidak mempunyai
tempat untuk memuliakan Jesus.

Ketika ia menceritakan hal ini kepada orang tuanya,
yang kebetulan merupakan orang tak berpunya,
sang ibu menghiburnya bahwa si gadis masih beruntung
mendapatkan pertolongan dari seorang pastur.

Sejak saat itu, si gadis kecil“berkawan” dengan sang pastur.
Dua tahun kemudian, si gadis kecil meninggal di tempat tinggalnya didaerah kumuh,
dan sang orang tuanya meminta bantuan dari
si pastur yang baik hati untuk prosesi pemakaman yang sangat sangat sederhana.

Saat pemakaman selesai dan ruang tidur si gadis di rapihkan,
sebuah dompet usang, kumal dan sobek sobek ditemukan,
tampak sekali bahwa dompet itu adalah dompet yang
mungkin ditemukan oleh si gadis kecil dari tempat sampah.

Didalamnya ditemukan uang receh sejumlah 57 cents
dan secarik kertas bertuliskan tangan,
yang jelas kelihatan ditulis oleh seorang anak kecil yang isinya:
“Uang ini untuk membantu pembangunan gereja kecil
agar gereja tersebut bisa diperluas sehingga lebih banyak
anak anak bisa menghadiri ke Sekolah Minggu”

Rupanya selama 2 tahun,
sejak ia tidak dapat masuk ke gereja itu,
si gadis kecil ini mengumpulkan dan menabungkan
uangnya sampai terkumpul sejumlah 57 cents
untuk maksud yang sangat mulia.


Ketika sang pastur membaca catatan kecil ini,
matanya sembab dan ia sadar apa yang harus diperbuatnya.
Dengan berbekal dompet tua dan catatan kecil ini,
sang pastur segera memotivasi para pengurus dan
jemaat gerejanya untuk meneruskan maksud mulia
si gadis kecil ini untuk memperbesar bangunan gereja.

Namun Ceritanya tidak berakhir sampai disini.
Suatu perusahaan koran yang besar mengetahui berita ini
dan mempublikasikannya terus-menerus.
Sampai akhirnya seorang Pengembang membaca berita ini
dan ia segera menawarkan suatu lokasi yang
berada didekat gereja kecil itu dengan harga 57 cents,
setelah para pengurus gereja menyatakan bahwa
mereka tak mungkin sanggup membayar lokasi sebesar dan sebaik itu.

Para anggota jemaat pun dengan sukarela memberikan donasi
dan melakukan pemberitaan,
akhirnya bola salju yang dimulai oleh sang gadis kecil ini bergulir
dan dalam 5 tahun, berhasil mengumpulkan dana sebesar 250.000 dollar,
suatu jumlah yang fantastik pada saat itu
(pada pergantian abad, jumlah ini dapat membeli emas seberat 1 ton).

Inilah hasil nyata cinta kasih dari seorang gadis kecil yang miskin,
kurang terawat dan kurang makan,
namun perduli pada sesama yang menderita.
Tanpa pamrih, tanpa pretensi.

Saat ini, jika anda berada di Philadelphia,
lihatlah Temple Baptist Church, dengan kapasitas duduk untuk 3300 orang
dan Temple University, tempat beribu-ribu murid belajar.
Lihat juga Good Samaritan Hospital
dan sebuah bangunan special untuk Sekolah Minggu
yang lengkap dengan beratus ratus (yah, beratus ratus) pengajarnya,
semuanya itu untuk memastikan jangan sampai
ada satu anakpun yang tidak mendapat tempat di Sekolah Minggu.

Didalam salah satu ruangan bangunan ini,
tampak terlihat foto si gadis kecil,
yang dengan tabungannya sebesar 57 cents,
namun dikumpulkan berdasarkan rasa cinta kasih
sesama yang telah membuat sejarah.
Tampak pula berjajar rapih foto sang pastur
yang baik hati yang telah mengulurkan tangan
kepada si gadis keci miskin itu,
yaitu pastor DR.Russel H.Conwell penulis buku “Acres of Diamonds” — a true story.

Kenyataan sejarah yang collosal ini bisa memberikan
petunjuk kepada kita semua apa yang dapat
DIA lakukan terhadap uang 57 cents.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar